Profil Desa Sampang
Ketahui informasi secara rinci Desa Sampang mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara. Mengulas potensi pertanian, geliat BUMDes, data demografi terkini, kondisi geografis, serta upaya mitigasi pasca-bencana longsor 2014. Sebuah potret desa tangguh yang terus berbenah.
-
Daerah Agraris di Kawasan Rawan Bencana
Mayoritas penduduknya merupakan petani, berlokasi di wilayah perbukitan subur yang secara historis memiliki risiko tinggi terhadap bencana tanah longsor, seperti yang terjadi pada tragedi Jemblung 2014.
-
Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi Lokal
Pemerintah desa memprioritaskan pembangunan fisik seperti jalan usaha tani dan drainase, serta mendorong ekonomi melalui BUMDes "Sampang Mandiri" yang fokus pada jasa internet dan perdagangan.
-
Komunitas yang Tangguh dengan Budaya Lokal
Masyarakatnya memiliki ikatan sosial yang kuat, aktif dalam kegiatan budaya seperti kelompok qasidah, dan terus berupaya bangkit membangun ketangguhan pasca-bencana.

Terletak di perbukitan sejuk Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Desa Sampang hadir sebagai representasi wilayah agraris yang tangguh dan terus berupaya bertumbuh. Jauh dari hiruk pikuk kota besar, desa ini menyimpan potensi ekonomi berbasis pertanian dan semangat gotong royong komunitas yang kuat. Di bawah kepemimpinan pemerintah desa yang progresif, Sampang secara bertahap membenahi infrastruktur, memperkuat ekonomi lokal dan membangun ketangguhan sosial, terutama setelah tragedi longsor besar yang pernah melandanya pada 2014 silam.
Desa Sampang menjadi cerminan dari perpaduan antara kearifan lokal, yang tercermin dari sejarah dan budayanya, dengan visi pembangunan modern yang diwujudkan melalui program-program strategis pemerintah desa. Artikel ini akan mengupas secara mendalam profil Desa Sampang, dari kondisi geografis, demografi, pemerintahan, hingga potensi ekonomi dan kehidupan sosial-budaya masyarakatnya.
Geografi dan Kondisi Wilayah
Desa Sampang secara administratif terletak di Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Lokasinya berada sekitar 26 kilometer ke arah utara dari pusat ibu kota Kabupaten Banjarnegara. Secara geografis, wilayah desa ini didominasi oleh kontur perbukitan dan pegunungan, menjadikannya daerah yang subur sekaligus memiliki tantangan tersendiri terkait kebencanaan.
Berdasarkan data yang ada, Desa Sampang memiliki luas wilayah sekitar 3,28 kilometer persegi (328,468 hektar). Batas-batas wilayahnya meliputi:
Sebelah Timur: Berbatasan dengan Desa Purwodadi
Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Desa Paweden
Sebelah Barat: Berbatasan dengan Desa Slatri
Sebelah Utara: Berbatasan dengan Desa Karangkobar
Topografi yang berbukit ini memengaruhi mata pencaharian utama penduduk serta pola pemukiman yang tersebar di beberapa dusun. Wilayah ini dikenal memiliki curah hujan yang cukup tinggi, sebuah faktor yang mendukung kesuburan lahan pertanian namun sekaligus meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi seperti tanah longsor.
Pemerintahan dan Tata Kelola Desa
Pemerintahan Desa Sampang, di bawah kepemimpinan Kepala Desa Hermanto, menunjukkan fokus yang jelas pada pembangunan infrastruktur dasar dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Roda pemerintahan berjalan dengan dukungan perangkat desa yang terdiri dari sekretaris desa, kepala urusan (Kaur), kepala seksi (Kasi), dan kepala dusun yang mengelola tiga dusun di wilayah Sampang.
Visi pembangunan desa tercermin dalam berbagai program kerja yang telah dan sedang dilaksanakan. Salah satu prioritas utama ialah peningkatan infrastruktur penunjang kegiatan ekonomi masyarakat. Berdasarkan dokumen perencanaan desa, program seperti Pembangunan atau Pengerasan Jalan Usaha Tani di Dusun I menjadi bukti komitmen pemerintah desa untuk mempermudah akses petani dalam mengangkut hasil panen. Selain itu, proyek Pembangunan Drainase Lingkungan, seperti yang dilakukan di RT 02 RW 03, menunjukkan perhatian pada perbaikan sanitasi dan pencegahan genangan air yang penting di daerah dengan curah hujan tinggi.
Transparansi dan akuntabilitas juga menjadi perhatian. Pemerintah desa secara rutin mempublikasikan laporan dan rencana kegiatan, termasuk alokasi Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa yang ditujukan untuk percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem. Hal ini sejalan dengan program pemerintah pusat dan menunjukkan tata kelola yang terstruktur. "Penyaluran BLT Dana Desa merupakan salah satu upaya kami untuk meringankan beban pengeluaran masyarakat miskin di Desa Sampang," demikian salah satu poin yang tertuang dalam Peraturan Kepala Desa tentang penyaluran BLT tahun 2024.
Demografi dan Kependudukan
Berdasarkan data proyeksi yang merujuk pada sensus sebelumnya, jumlah penduduk Desa Sampang mencapai 2.228 jiwa. Dengan luas wilayah 3,28 km², maka kepadatan penduduk di desa ini diperkirakan sekitar 680 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup sedang untuk ukuran desa di Pulau Jawa.
Populasi ini tersebar di tiga dusun dan 13 Rukun Tetangga (RT). Komposisi penduduknya didominasi oleh masyarakat usia produktif yang sebagian besar menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Struktur sosial masyarakatnya masih sangat erat, dengan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong yang kental, terutama dalam kegiatan sosial dan keagamaan.
Dinamika kependudukan ini menjadi dasar bagi pemerintah desa dalam merumuskan kebijakan, mulai dari pelayanan administrasi, program kesehatan, hingga perencanaan pembangunan yang partisipatif untuk memastikan setiap lapisan masyarakat dapat merasakan manfaatnya.
Potensi Ekonomi dan Usaha Lokal
Sektor pertanian merupakan tulang punggung utama perekonomian Desa Sampang. Lahan subur yang terhampar di perbukitan dimanfaatkan oleh sebagian besar warga untuk menanam berbagai komoditas pertanian, baik tanaman pangan maupun hortikultura. Tanaman seperti sayur-mayur, palawija, serta komoditas perkebunan seperti kopi dan salak menjadi andalan para petani di wilayah Kecamatan Karangkobar secara umum, yang juga menjadi potensi bagi Desa Sampang.
Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di luar sektor pertanian tradisional, pemerintah desa menginisiasi pendirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang diberi nama BUMDes Sampang Mandiri. Didirikan pada tahun 2020 dengan modal awal sebesar Rp 80.000.000, BUMDes ini telah menunjukkan perkembangan signifikan dengan total penyertaan modal mencapai Rp 280.000.000 pada tahun 2023.
Saat ini, BUMDes Sampang Mandiri memfokuskan kegiatannya pada dua unit usaha utama:
- Jasa Jaringan Internet Desa
Melihat kebutuhan konektivitas digital yang semakin meningkat, BUMDes menyediakan layanan internet untuk warga. Unit usaha ini tidak hanya membuka akses informasi bagi masyarakat tetapi juga memberikan pendapatan asli bagi desa. - Perdagangan
BUMDes juga bergerak di bidang perdagangan, termasuk mengelola toko online yang menjual berbagai produk.
Meskipun menghadapi tantangan, terutama dalam hal sumber daya manusia untuk manajemen, BUMDes Sampang Mandiri terus berupaya profesional. Laporan pertanggungjawaban tahun 2023 menunjukkan adanya target kerja yang terukur, seperti rencana penambahan pelanggan internet, yang menandakan adanya visi bisnis yang jelas.
Kehidupan Sosial, Budaya, dan Sejarah
Masyarakat Desa Sampang memiliki kehidupan sosial-budaya yang cukup aktif. Kegiatan keagamaan menjadi salah satu perekat sosial yang kuat. Hal ini dibuktikan dengan adanya kelompok kesenian Qasidah "AL MADAD" yang telah disahkan secara resmi oleh pemerintah desa. Keberadaan kelompok seni ini menjadi wadah bagi warga untuk menyalurkan minat dan bakat sekaligus melestarikan tradisi seni Islam.
Secara historis, nama Desa Sampang sendiri memiliki cerita unik yang diwariskan secara turun-temurun. Konon, nama ini berasal dari seorang kyai bernama Eyang Sayuda yang membuka lahan di wilayah tersebut. Ketika hendak menebang sebuah pohon besar yang tidak diketahui namanya, beliau menyebutnya "gampang digarap" (mudah dikerjakan) agar prosesnya lancar. Dari frasa "gampang" itulah, dengan sedikit perubahan lafal, muncul nama "Sampang" yang kemudian diabadikan menjadi nama desa hingga sekarang.
Sisi lain dari sejarah desa yang tidak bisa dilupakan yakni peristiwa tragis tanah longsor di Dusun Jemblung pada 12 Desember 2014. Bencana berskala nasional ini menelan banyak korban jiwa dan meluluhlantakkan satu dusun. Peristiwa ini menjadi pengingat abadi bagi masyarakat dan pemerintah akan pentingnya kesiapsiagaan dan mitigasi bencana. Kini, kawasan bekas longsoran menjadi monumen alam yang mengingatkan semua pihak akan kerentanan geografis wilayah tersebut dan pentingnya menjaga keseimbangan alam.
Arah Pembangunan Masa Depan
Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, merupakan contoh nyata dari sebuah desa yang terus bergerak maju. Dengan fondasi sektor pertanian yang kuat, inovasi ekonomi melalui BUMDes, serta pemerintahan yang fokus pada pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan, Sampang menatap masa depan dengan optimisme. Tantangan utama tetap pada upaya mitigasi bencana dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia agar mampu bersaing di era yang semakin kompetitif.
Dengan semangat gotong royong dan kepemimpinan yang terarah, Desa Sampang memiliki potensi besar untuk tidak hanya menjadi desa yang mandiri secara ekonomi, tetapi juga komunitas yang tangguh, berbudaya, dan sejahtera bagi seluruh warganya.